Jim Geovedi (Hacker Ternama Dunia Asal Indonesia)
Posted: 13 November 2013 in teknologiTahukah Anda, ternyata Indonesia memiliki Putra Bangsa yang cukup disegani di dunia. Jim Geovedi (lahir 28 Juni 1979) adalah seorang pakar keamanan teknologi informasi ternama asal Indonesia yang berfokus pada penemuan celah keamanan komputer dan jaringan dengan kekhususan sistem telekomunikasi dan satelit.
BBC News menjulukinya sebagai sosok yang “tidak mirip seperti penjahat Bond, tetapi memiliki sejumlah rahasia yang akan mereka kejar habis-habisan” Bisa dibilang Jim Geovedi adalah seorang peretas ( ) paling berbahaya didunia. Julukan tersebut tidak terlalu berlebihan, pasalnya sejumlah aksi dan sepak terjangnya didunia keamanan teknologi informasi sudah diakui dunia.
Pada masa ketika nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi, jika dia mau, Jim bisa saja keluar masuk.
Lebih dari itu, dia bisa saja mencuri data-data penting seperti lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara. “Kalau mau saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam percakapan dengan Deutsche Welle.
Menurut pengamat IT Enda Nasution, dia mengaku percaya Jim Geovedi memang bisa melakukan itu. Wartawan Deutsche Welle pun memilih percaya dan tidak mau menantang Jim untuk membobol situs Deutsche Welle.
Dia adalah hacker Indonesia dengan reputasi global. Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow adalah tempat-tempat dimana Jim menjadi pembicara pertemuan hacker internasional yang sering dibalut dengan nama seminar sistem keamanan. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim memperagakan cara meretas satelit. Benar sekali, Jim bisa mengubah arah gerak atau bahkan menggeser posisi satelit. Keahliannya ini bisa anda lihat di Youtube. Sejak 2012, Jim Geovedi pindah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya.
Dia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi. Dua tahun terakhir, dia mengaku tertarik mengembangkan artificial intelligence komputer. Tapi Jim Geovedi menolak disebut ahli. Dalam wawancara, Jim lebih suka menganggap dirinya “pengamat atau kadang-kadang partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.“ Jim bukan lulusan sekolah IT ternama. Lulus SMA, Jim menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Beruntung seorang pendeta memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, Jim Geovedi belajar secara otodidak menelusuri ruang-ruang chatting para hacker dunia.
Wawancara Deutsche Welle dengan Jim Geovedi :
DW = Deutsche Welle
JG = Jim Geovedi
DW = Deutsche Welle
JG = Jim Geovedi
DW : Apa saja yang pernah anda hack?
JG : Saya tidak pernah menghack…kalaupun ya, saya tidak akan mengungkapkannya dalam wawancara, hehehe. Tapi saya banyak dibayar untuk melakukan uji coba sistem keamanan. Saya punya konsultan perusahaan keamanan untuk menguji aplikasi dan jaringan. Klien saya mulai dari perbankan, telekomunikasi, asuransi, listrik, pabrik rokok dan lain-lain.
DW : Bagaimana anda membangun reputasi sebagai hacker?
JG : Saya tidak memulai dengan menghack sistem, kemudian setelah terkenal membuka identitas dan membangun bisnis sistem keamanan. Sejak awal, saya lebih banyak bergaul dengan para hacker dunia ketimbang Indonesia, dan dari sana saya sering diundang menjadi pembicara seminar atau diwawancara media internasional. Beberapa tahun setelah itu saya mulai diperhatikan di Indonesia. Tahun 2004, saya diminta membantu KPU (saat itu data pusat penghitungan suara Pemilu diretas-red) yang kena hack. Saya disewa Ketika wireless baru masuk Indonesia tahun 2003, saya sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem itu. Tahun 2006, saya diminta menjadi pembicara isu sistem keamanan satelit, dan itu yang mungkin membuat nama saya naik.
DW : Satelit mana saja yang pernah anda hack?
JG : Hahaha…saya harus berada di lingkungan operatornya.
DW : Tapi anda bisa masuk ke lingkungan itu dari jarak jauh (meretas-red) kan?
JG : Hahaha, untuk satu atau dua kasus itu bisa dilakukan.
DW : Satelit mana yang anda hack?
JG : Itu satelit klien saya hahaha…satelit Indonesia dan satelit Cina.
DW : Apa yang anda lakukan dengan satelit itu?
JG : Saat itu saya diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit, dan saya melihat: oh ini ada kemungkinnanuntuk digeser atau dirotasi sedikit… lalu ya saya geser…dan itu membuat mereka panik karena agak sulit mengembalikan satelit itu ke orbit. Untung mereka punya bahan bakar ekstra. Mereka bilang: oke cukupjangan diteruskan. Satelit yang dari Cina bisa saya geser tapi kalau yang dari Indonesia saya ubah rotasinya.
DW : Dengan kemampuan seperti ini, bagaimana anda mengatasi godaan?
JG : Kalau mau, saya bisa mengontrol internet seluruh Indonesia. Saya bisa mengalihkan traffic (lalu lintas data-red), saya bisa mengamati traffic yang keluar ataupun masuk Indonesia. Saya bisa memodifikasi semua transaksi keuangan…dengan kapasitas saya itu mungkin saja dilakukan. Tapi buat apa? Saya termasuk orang yang bersyukur atas apa yang saya punya. Saya nggak punya interest berlebihan soal materi.
Amerika mengakui kehebatan hacker tanah air termasuk Bang Jim :
Dengan lumpuhnya beberapa situs Autralia setelah ‘dihajar’ para hacker tanah air semalam (8/11), banyak mengakui bahwa Indonesia memiliki kualitas hacker nomor satu di dunia.
Dengan lumpuhnya beberapa situs Autralia setelah ‘dihajar’ para hacker tanah air semalam (8/11), banyak mengakui bahwa Indonesia memiliki kualitas hacker nomor satu di dunia.
Meski tidak valid dari mana penilaian itu diambil, namun dari beberapa fakta yang ada, dapat disimpulkan demikian. Bahkan, dua dari peringkat 20 besar hacker top di dunia ini berasal dari Indonesia.
Diketahui, mereka biasanya menggunakan nickname Hmei7 dan Kamtiez. Tidak hanya itu, salah hacker lain dari Indonesia berinisial Bi4kkob4r berhasil meruntuhkan tembok keamanan Facebook.
Dengan jebolnya sistem keamanan Facebook, Bi4kkob4r berhasil mendapatkan ganjaran uang senilai USD 2000 atau setara Rp 22,7 juta. Hal ini karena Facebook selalu memberikan imbalan uang pada siapa saja yang telah berhasil membobol jaringan keamanannya.
Sementara hacker Indonesia yang menuai prestasi gemilang adalah Jim Geovedi. Dia berhasil mengubah arah gerak dari satelit saat menjadi pembicara di BBC news tahun 2006 silam. Bahkan Amerika mengakui hal tersebut. Setidaknya warga Amerika pernah mengalami dijahili oleh hacker dari tanah air.
0 komentar:
Posting Komentar